Rabu, 30 Januari 2013

Rindu untuk Pangeran Alien di Ujung Negri

Hari ke 14
Dan kamu masih berada lebih dari 1500 km dari ku

***
Selamat malam, Pengeran Alien..

Kamu yang sudah mencuri perhatian ku tampa banyak mencari perhatian sejak akhir musim panas itu..
Sedang apa disana?

Jangan menyelam di danau itu ya...
Nanti kamu tenggalam. jaga dirimu baik baik disana.
Aku tidak mau menangisi mu seumur hidup jika terjadi apa-apa denganmu
Sudah cukup lelah hatiku menangisi keadaan ini. menangisi kamu yang tidak akan pernah menjadi miliku..
Iya aku tau.

Aku ingat 14 hari lalu ketika hujan deras, aku berangkat ke stasiun untuk menunggu keberangkatan mu. Kamu hanya menggunakan jins selututut dan baju tampa lengan hitam sembari menenteng koper beberapa alat musik.

Kamu menggiringku, menarik tangan ku  menyelundup kedalam peron untuk mengantar mu hingga kedalam kereta.
Kamu bertanya apakah aku punya handuk? aku menggelang.
Rambut sebahumu bak bahkota anak raja tu basah, tercium bau basah pula dari tubuh mu. bercampur dengan keringat mu yang khas,
Aku memberikan syal merah marun  kesayangan di leherku, untukmu,
Kamu suminggrah, sembari berpamit kamu merangkul ku dan disambut celetukan menggoda dari orang orang disana.

Kamu..
Saya rindu.
Itu membuat otak ku memutar beberapa kenangan tentang mu. Acak dan dengan sadis melesat kesana dan kemari. Membuat hati ku menyerah akan rasa kesepian ketika kamu tidak ada.

Kamu. kamu yang aneh. kamu yang sulit tertebak. kamu yang tidak ramah untuk orang-orang diluar clan-mu. begitulah kamu.
Beberapa orang, bahkan hampir seluruh orang yang mengenal mu berkata bahwa kamu bukan manusia. kamu pasti mahluk luar angkasa. aku pun begitu, aku kira kamu adalah mahluk luar angkasa tertampan yang pernah aku temui. mungkin kamu adalah pangeran di negri mu.
hmm...

Kamu pernah berkata, sering berkata,
"Seandainya... kita tidak berbeda...aku pasti menikahimu.."
Aku tertawa. 

Tapi tahukah. Itu kata-kata termanis yang pernah aku dengar dari seorang pria dingin dan aneh seperti mu.

Kamu.
Pria aneh dan pemalu. 
Namun berbalut kesombongan yang dingin untuk menutupi nya. 
Kamu juga pria tertampan yang mengatakan aku cantik.
Kamu sering berkata bahwa aku cantik.

Aku selalu bersuka cita setiap mengingat perjumpaan pertama kita. bahkan kamu tidak berani menatap mata ku.
Dengan sangat pemalu kamu mencuri curi memandang wajahku dibawah sinar lampu halaman pendopo sambil memeluk istri kesayangan mu ; trompet cantik yang sering kamu jadikan alasan untuk mu tidak ingin menikah karena akan menikahi nya suatu saat nanti. 

Kamu sangat menggemaskan.
Semua yang kamu berikan kepadaku terasa begitu pas.
Hingga dengan mudah kamu membuat ku jatuh cinta lagi setelah lebih dari dua tahun aku dalam kekosongan ini.
Terimakasih telah membuat aku bisa merasakan jatuh cinta dan dicintai sedemikan manis pada hari hari kemarin.

Aku bukan siapa-siapa.  Aku manusia, dan kamu mahluk luar angkasa. Kamu pengeran di negri mu. Maaf kan jika aku merindukan mu.



Jaga diri disana. belajar sebanyak banyak nya.
Jadilah pria yang hebat, Jadilah pria yanng sesungguh nya
Jadilah seorang yang besar dari bakat dan kecintaanmu, dari kebanggan mu.


Selamat tidur, Pangeran Alien...