Sebuah dongeng musim panas.
Senyum merah jambu dan kupu-kupu terbang diperut.
Pertemuan itu terjadi pada suatu petang di penghujung musim panas.
Setelah berlari larian di tengah kota, badan mu basah antara perpaduan guyuran gerimis malas dan keringat. Padahal saat itu adalah hari penting bagi mu. Hari dimana kamu mulai berusaha untuk menafkahi dirimu sendiri. Saat itu kamu pertama kali melihatnya. Seorang pria menawan bertubuh menjulang.
Mengapa semakin hari kamu semakin mengagumi nya?
kamu juga tidak mengerti.
kamu hanya cukup merasa senang dengan melihatnya. Dia menghiasi hari-hari mu yang sepi ditengah kerasnya perjuangan untuk bertahan hidup sendiri di tengah kota yang angkuh ini.
Day by day, month after month. You just sit and watch him
Kamu hanya menonton. Kamu hanya mengintip. Dan kamu hanya mengikuti bayangan nya. Kamu hanya mencuri wajah nya dan membawanya jauh ke duniamu. Bagaimana itu sudah bisa menjadi hal yang luar biasa bagimu?
Banyak desas desus yang kadang mengganggu mu. jika begitu kamu memilih menghindar dan pergi, Pikirmu, kamu tidak pernah berusaha mengganggunya. Siapa yang peduli?
Seperti...
Bagaimana bisa wajahmu memerah ketika ia berganti baju tidak jauh dari tempatmu duduk? dan hanya kamu yang melihat itu.
Bagaimana kamu kesulitan menahan kecanggungan ketika pada suatu pesta dan dia tiba-tiba berdiri disampingmu.
Bagaimana perasaan mu ingin meledak ketika berjam-jam dihadapanmu disunguhkan wajah menawan yang diterpa sinar bulan pada suatu malam musim panas disebuah kedai tuak.
Bagaimana rasanya ketika ia menyapamu lalu kamu bersembunyi sembari meloncat kegirangan?
Bagaimana ketika kamu mencuri-curi waktu untuk memandangnya ditengah teriknya panas matahari dengan beberapa gelas kopi dan nampan ditnganmu.
Bagaimana kamu begitu takjub ketika membawakan tas milik nya yang panjang nya nyaris setengah tubuhmu.
Bagaimana kamu ingin waktu menjadi bergerak begitu lambat ketika berpapasan dengannya.
Bagaimana kamu merasa dia begitu bersinar sementara kamu hanya memandanginya dari kegelapan.
Begitulah.
Sementara kamu di matannya?
Mungkin kamu hanya..
Seorang gadis pembawa nampan berisi kopi dan teh.
Seorang gadis yang bisa disuruh nya untuk megambil pengeras suara,
Seorang gadis bahan empuk untuk ditertawakan dan selalu jadi korban penindasan ratu antagonis dalam dongeng-dongeng?
Seorang gadis aneh yang acuh dan angkuh dengan segala image buruk disekelilingnya? atau....yang lebih buruk...
Dia bahkan tidak mengenalmu..
HA-HA-HA.
entahlah.
Kamu sering memikirkan hal itu untuk dirimu sendiri , tapi berkali-kali kamu akan berkata. "Siapa yang perduli?"
Begitulah, selalu kamu menjadi pencuri. pencuri yang pemalu.
Mengapa? selama itu kamu hanya duduk dan menonton?
tidak pernah berusaha berada 2 langkah lebih dekat darinya didunia nyata. Bukan hanya berani di dalam mimpi mimpi mu saja?
Kamu terlalu pemalu, juga penakut.
Apa kamu kurang percaya diri?
atau gengsi mu yang setinggi nirwana itu?
Yah kamu adalah gabungan antara keduanya.
Kamu sangat tidak percaya diri sedangkan harga dirimu lebih tinggi dari langit ketujuh.
Sampai detik ini, logika mu akhirnya memutuskan untuk mengembalikan bayangan nya yang sudah kamu curi hingga beratus-ratus hari. Kamu tidak ingin ia terus hidup dalam duniamu jauh.. dan semakin dalam.
Kamu tidak ingin merasakan seperti di dalam biang lala. Seolah berjalan namun kenyataan nya tidak kemana-mana. Hanya membuat jantung mu nyeri berputar kesana kemari. Dan setelah ini kamu akan menguncinya rapat-rapat. menguburnya di dalam-dalam, abadi didalam bumi.
Ini hanyalah rangkuman dari beberapa potongan cerita dan adegan-adegan pengantar tidur.
Sebuah Dongeng tentang mahluk bersinar dan gadis dengan senyum merah jambu.