Drawing : Summer afternoon. For you little baby boy. |
Awal musim panas. Sore menjelang maghrib aku keluar rumah
dengan sepeda motor berniat untuk membeli
pulsa modem sekitar 4 km dari rumah. Ketika sampai di sebuah kios pulsa dan hendak pulang, aku melihat seekor
anak kucing berusia sekita 1 bulanan, duduk dengan susah payah sembari
menjilati badannya.Sejenak aku perhatikan. Tampak beberapa bercak coklat di hampir sekujur tubuh nya.
Aku mendekat kearah nya dan langsung disambut hangat oleh si
kecil ini. Dia mencium tanganku sembari meloncat kecil. Dari situ aku merasakan adanya chemistry
antara aku dan dia. Aku menggendonng sembari mengejeknya karena dia sangat
kotor dan jelek. Akupun bertanya kepada penjual setempat apakah si kecil ini
mempunyai induk? Dan mereka kompak berkata ; tidak sepertinya. Dan aku bertanya
lagi, apakah ada yang tau apa yang terjadi dengan tubuh anak kucing ini , serta bercak coklat dan botak dibeberapa bagian tubuhnya. Mereka kompak berkata
: Sepertinya masuk kedalam comberan. Singkat cerita aku membawa pulang si kecil dengan kresek plastik, dengan
satu tangan ku memegang kresek sementara tangan ku yg lain menghandle gas motor.
Dia tampak sedikit panik sembari berusaha keluar dari kresek. Sesekali kepalanya
menyembul keluar. Lucu sekali.
Sesampainya dirumah aku langsung memberinya setengah potong
ikan bawal dan langsung di sambut dengan lahap. Kakak iparku mengguyurnya
dengan air bermaksud membersihkan noda comberan dari tubuhnya, tetapi tidak
berhasil. Dan benar saja ketika esok pagi aku berusaha memandikan nya, ternyata
noda bercak coklat itu bukan noda comberan , namu semacam cat.... atau getah...
atau getah karet.. entahlah aku tidak paham. Yang jelas noda itu sudah menyatu
dengan kulitnya dan membuat bulunya rontok.
Itulah yang menyebabkan tubuh kurusnya botak dibeberapa bagian.Yah satu-satunya cara menolong nya adalah dengan memotongi
bulu-bulu yg terkontaminasi dengan getah tersebut, lalu mengoleskan sisanya
dengan minyak goreng. Karena noda itu bukan seperti noda air, tapi sudah
menyerupai gundukan fosil yang membuat si kecil malang ini begitu jelek dan menakutkan..seperti moster
kucing. Bahkan mungkin aku mengira beberapa kucing garong sekitar kampung
enggan menggangunya karena dia sangat jelek dan menyedihkan. Sering aku pergoki
mereka menatap summer dengan tatapan aneh. Ah... ya. Aku melewatkan sesuatu.
Sikecil malang ini aku beri nama SUMMER.
Itu karena aku bertemu dengannya pada permulaan musim panas. Juga karena
warna nya kuning (red tabby) seperti warna matahari sore. Selain itu juga aku masih sangat
percaya bahwa nama bisa jadi adalah doa dan harapan. Hingga aku berharap dia
bisa segera membaik, segera sembuh dari sakitnya. Seperti pandanganku soal musim
panas, “Always there’s summer after rainy season”... Aku harap kemendungan yang
menipanya segera berganti menjadi kecerahan, sebuah era baru yang baik untuk
nya, bocah jantan ku yang malang.
Setiap hari pelan-pelan aku mmbersihkan lukanya. Memberi
nya makan yang terbaik yang aku punya hari itu, bahkan aku membeli sekantong
besar makanan khusus kucing untuknya. Beberapa
minggu berlanjut hingga ia menjadi lebih bersih, sehat dan gemuk. Pernah suatu kali ketika
aku sedang menguntingi getah ditubuhnya, tidak sengaja aku melukai daging lengannya,
dan aku benar-benar merasa bersalah :”(((
Aku tidak peduli ketika orang-orang menggodaku soal summer
si monter kucing cilik yang jelek itu, mereka heran kenapa aku memungut kucing
jelek dan hampir mati sepertinya
sementara banyak kucing lain yang lebih mahal, dan bagus. Sekali lagi... ini bukan soal bagus atau
buruk rupa. Ini soal chemistry. Aku tidak akan mengambil hewan yang tidak
menginginkan ku untuk bersamanya. Selain itu... aku tidak peduli summer jenis
apa. Bagiku meski dia hanya kucing lokal kampung biasa, dia lebih membutuhkan
ku dibanding kucing-kucing ras cantik mahal yg berjejer manis di petshop. Aku merasa Summer juga menyukaiku. Dia selalu mengikuti
kemana aku pergi. Bergulat manja. Mengejarku. Dan selalu berlari kencang ketika
aku memanggil namanya, bahkan ketika ia sedang main jauh dari rumah dia akan
segara berlari mencari suaraku hingga menabrak nabrak sesuatu. Manis sekali kamu
nak... :”)
Begitulah keseharianku dengan summer kecil. Untungnya,
meskipun buduk dia bisa diterima oleh keluargaku dan keponakan keponakan ku yg
lucu. Meski suka di ejek karena dia jelek, tapi keluargaku tidak pernah
menyakitinya. Bahkan masih ingat menyisakan sisa makanan enak untuk summer. 4 keponakan ku juga sering mengajaknya bermain, memanggil2 namanya
“Suuum... Suummmerrr... “ maka seketika summer yg sedang berlari akan berhenti
mendadak, kemudian menoleh sejenak kearah suara yg memanggilnya. Mereka pun
tergelak. Bahkan sangking sayangnya dengan summer mereka sampai menggendong nya kemana-mana, juga menyelundupkan susu jatah mereka untuk Summer.
Summer tidak diizinkan masuk kerumah dimalam hari karena tidak dapat izin dari keluargaku, mereka takut anak kucing seumuran summer belum mengerti tempat buang air besar yg benar. Hingga summer selalu tidur diteras ketika malam, dan dengan sabar ia menunggu pagi, menungguku di depan pintu dapur setiap pagi. Atau juga sering menyelinap masuk mendatangi kamarku,lalu tidur disampingku. Summer tidak pernah mengeong seperti anak kucing lain nya. Dia hanya bisa mengeluarkan suara rintihan serak seperti kaset rusak "eeeeekkkk...." Itu juga hal yang sering menjadi bahan tertawaan oleh keponakan-keponakanku.
Summer tidak diizinkan masuk kerumah dimalam hari karena tidak dapat izin dari keluargaku, mereka takut anak kucing seumuran summer belum mengerti tempat buang air besar yg benar. Hingga summer selalu tidur diteras ketika malam, dan dengan sabar ia menunggu pagi, menungguku di depan pintu dapur setiap pagi. Atau juga sering menyelinap masuk mendatangi kamarku,lalu tidur disampingku. Summer tidak pernah mengeong seperti anak kucing lain nya. Dia hanya bisa mengeluarkan suara rintihan serak seperti kaset rusak "eeeeekkkk...." Itu juga hal yang sering menjadi bahan tertawaan oleh keponakan-keponakanku.
Setelah sekian minggu. Pada suatu siang sekitar pukul 11. Aku
berkeliling mencari summer disekitar rumah. Aku memanggil manggil namanya, tapi
aneh sekali ia tidak muncul. Berputar aku mencarinya hingga ke halaman –
halaman tetangga. Sampai beberapa orang tetangga menayaiku :
“Min, nyari kucing...?”
“Iya.. nih. Kucing ku yang kecil. Liat gak lik?”
“Itu tadi lilik liat kucing mati disamping rumah,,, sekalian
nyuruh uda mul (menantu) nguburin daripada bau. Sekalian lilik mau nguburin
jeroan ayam....”
“Hah? Kucing apa?”
“Kucing kuning kecik. Kucing mu kan itu ? Udah dikuburin
tadi....”
#DHEGGG!!
Seketika aku menjadi begitu gusar. Aku mencari tahu hal hal
lain. Aku menelepon orang yang disebutkan....mencari dimana letak ia mengubur
kucing malang itu. Dan kenapa kira-kira ia mati (dan tidak ada yang tau ) Dan dari sekian informasi .... walaupun aku
takut mengakuinya... aku merasa kucing kecil yang baru dikubur itu adalah
Summer kecil ku. Tapi ... kenapa? Pagi hari sekitar jam 8 dia masih
menghampiriku dan duduk dipangkuanku. Dia memang terlihat agak kurang sehat,
dari hasil pantauan ku satu hari yang lalu dia tampak diare. Tapi....? apa
secepat itu???Ada apa? Kenapa? Bagaimana?
Logikaku buntu dan aku sama sekali tidak bisa menemukakan jawaban yang menenangkan.
Aku meraba tanah empuk yang disebut sebagai tempat dikuburnya kucing kuning
kecil, aku menggalinya sendiri sembari ditontoni beberapa anak kampung dan
keponakan2ku...setengah jalan, aku menemui beberapa onggok daging ...yang bisa
dideskripsikan sebagai .... usus... hati...
Aku mengentikan penggalian. Tiba tiba aku menjadi sangat
ngeri. Apakah daging-daging itu milik summer?
Anak-anak yang menontoniku pun beteriak ngeri. Aku kembali menutup galian itu, lalu pulang kerumah.
Menangis sejadi-jadinya.
Ah... ya memang aku penakut. Aku tidak berani menggali lebih jauh, tidak berani memastikan apakah itu kamu atau bukan summ, Aku takut kalo nanti yang aku temui di tengah penggalian itu adalah daging mu yang menyedihkan. Aku tidak ingin melihat itu, Aku benar-benar akan merasa sangat bersalah. Aku memang teman yang buruk Summ :"(
Menangis sejadi-jadinya.
Ah... ya memang aku penakut. Aku tidak berani menggali lebih jauh, tidak berani memastikan apakah itu kamu atau bukan summ, Aku takut kalo nanti yang aku temui di tengah penggalian itu adalah daging mu yang menyedihkan. Aku tidak ingin melihat itu, Aku benar-benar akan merasa sangat bersalah. Aku memang teman yang buruk Summ :"(
Setelah kejadian itu keluarga ikut mencari disekitar rumah dan memang summer tidak pernah terlihat lagi. Kadang aku bersikeras untuk menggali kuburan kucing asing itu, tapi keluargaku melarang dengan alasan bahwa aku belum mengikhlaskan nya, dan itu akan membuatnya sedih. Ya... sepetiu mengelabui anak umur 5 tahun bukan? Aku sangat mudah di kelabuhi seperti itu. Tapi ku fikir mereka benar. Dan sore ketika aku sedang dikamar, dua dari keponakan ku dan kakak perempuan ku no.2 berlari berhambur keluar dari sudut yang berbeda, berteriak..."Summer pulang bulek miminnn....." | " Itu min kucingmu enggak mati... itu dia dibelakang..." Sontak aku berlari keluar berharap summer memang pulang, dan ternyata tidak ada apa-apa. dua keponakan ku dan kakak ku bingung ketika merasa melihat si kucing kecil itu, lalu mengejar bayangan nya dan pada satu titik bayangan itu berhenti... lalu menghilang di tempat yang sama,yaitu tempat mangkuk makanannya yang bahkan sampai saat itu masih ada sisa makanan nya di pagi hari. Ah.. mungkin itu cuma ilusi mata. Tapi 3 anggota keluargaku bersikeras bahwa mereka benar-benar melihat summer berlari, seperti biasa ketika aku memanggil namanya. Ya ilusi mata bisa terjadi kebetulan ditempat yang sama dengan beberapa orang sekaligus. Apapun itu,,,,aku hanya menganggap itu adalah sebuah salam perpisahan darinya. Karena dia sama sekali tidak memberi tahuku, bangkainya pun ditemukan di kebun tetangga, kenapa bukan di halaman rumahku? Kenapa dia tidak memberitahuku bahwa dia sakit? atau dia lapar? atau dia keracunan makanan? atau dia disakiti orang lain? atau dia tidak sengaja tertabrak kendaraan diluar lalu mati begitu saja dan dikuburkan orang? atau dia diserang kucing kampung dewasa yang lain? KENAPA? KENAPA AKU TIDAK TAHU?
Ya itu yang paling menyedihkan. Aku tidak tahu, aku tidak disamping nya. Aku tidak tahu apa apa. aku majikan yang buruk... aku teman yang buruk,.. aku ibu yang buruk.
Summ.. mungkin kamu sudah bahagia disana?
Aku merasa sangat buruk. Bukan karena tidak ikhlas kamu pergi, tapi karena aku tidak tahu apa-apa.
Tapi yang jelas, kamu lebih tau... aku menyangimu,
Aku sangat berlebihan ya? mungkin terlihat kasat mata bahwa kamu hanya seekor anak kucing jalanan buduk dan jelek. Tapi aku benar menyayangimu. Kamu dan Tuhan yang sangat tahu itu. Semoga kamu tenang dan lebih bahagia disana ya? getah jelek yang menempel di kulitmu sembuh, kamu makan banyak ikan yang lezat, bermain-main dengan lincah. Mungkin sedikit gila jika aku berharap kamu akan bereinkarnasi menjadi sebuah jiwa dalam bentuk manusia dan berada dekat denganku. Siapa tahu?
See you someday my son, You know I love you..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar