(from weheartit) |
Dan aku berjanji. Tidak akan ada rasa lagi untuk bajingan seperti mu sampai kapan pun.
***
Aku pertahanin kamu dengan darah, dengan air mata.
Iya memang selama ini kamu baik. Tapi cinta saja tidak akan cukup kuat untuk sebuah hubungan.
Memaksaakan dua hal yang selalu berbenturan. Batu dan batu bakal hancur. Tidak kah kamu percaya apa itu chemistry?
Aku sangat mencintaimu. Kadang seperti orang bodoh.
Kenapa dia harus ganggu kamu? banyak wanita yang lebih cantik . Kenapa harus kamu punya ...aku...
Maaf maaf maaf. Aku jahat. Aku bingung.
***
Maaf. Mudah-mudahan ini terakhir kali kita bertemu.
Dan…. Semoga langgeng sama pacarmu ya..
Laki laki itu terdiam sesaat. Menyeret suara nya untuk
mengatakan…”Amin..”
Aku membalikan badan. Meninggalkan laki laki dengan motornya
di halaman rumahku. Juga gantungan kompas..hadiah kecil terakhir yang kuberikan.
Aku membelakanginya. Masuk rumah, lalu Menangis.
Dan aku masih menangis hingga berpuluh puluh hari selanjut
nya.
(from weheartit) |
Seharusnya kamu nyadar kenapa sahabat mu kayagituin kamu. Kamu terlalu kanak kanak . Egois.
Oh ya? aku egois? aku jahat? apa aku yang gak pernah sadar kalo sedang di bodoh bodohi?
***
Mungkin kah kamu bisa ikut aku?
Enggak bisa. Maaf. Bagaimana ya cara Mengakhiri supaya semua nya tidak
terasa sakit?
Kamu masih sayang sama aku?
Masih...
Aku juga. Tapi percuma juga yah. Daripada nanti semakin jauh dan semakin sakit. Benteng nya terlalu tinggi. Terlalu berbeda. meski kita begitu sama.
Kamu juga.
***
Kamu..... Tidak sesuai dengan harapa aku.
Kamu tidak setangguh orang-orang terdahulu.
Aku tidak menemukan sebuah chemistry dengan kamu.
Sampai juga lagi. Semoga suatu saat menemukan wanita yang baik dan menerima mu.
Dan kata kata seperti itu terulang beberapa kali hingga berpuluh bulan. Gadis ini tidak mencari pangeran berkuda putih dan bermahkota emas. Cukup seorang panglima gagah berani dan baik hati. Dan benar mencintai nya dengan tulus. Benar menerima nya. Dan hanya bisa jatuh cinta dengan nya berkali-kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar