What a wonderful night.
Beberapa minggu lalu aku bertemu dengan sahabat terbaik semasa SMA. Time flies dan 8 Tahun sudah sejak pertemuan terakhir kami pada 2005 silam ketika kami masih kelas 2 SMA Sedikit ceritanya pada post ini . Terimakasih kepada angin apa saja yang membawa mahluk barat yang lebih pendek dariku ini bisa sampai ke jambi, bersyukurlah kami masi diberi kesempatan bertemu lagi setelah bertahun tahun.
Sepulang kerja aku mandi dan langsung menjeputnya yang berada di tempat saudaranya dimana rumah saudaranya juga dekat dengan perkampungan saudaraku. Perkampungan? Well... aku tidak tau bagaimana jelas asal usulnya mereka bisa disebut saudaraku. Jadi ibuku memiliki sepupu yang aku sebut bude. si bude menikah dan beranak pinak hingga kecicit di sana dan anak-anaknya membangun rumah disekitarnya. Begitulahhhh. aku pun tidak pernah hapal secara pasti siapa dan bagimana silsilahnya, belum lagi wajah saudara jauhku ini sangat mirip satu sama lain.
Kembali ke riri...
Pertemuan dimuali ketika aku mendaratkan motor di depan pagar rumah saudaranya
ada seorang ibu yang keluar menyambutku menanyakan siapa yang ku cari, sontak si ibu nyeletuk... "Riri nya lagi di kamar mandi...."
oh shit, 8 TAHUN BERLALU DAN DIA MASIH HOBBY NONGKRONG DI KAMAR MANDIII???
Oke.
Si riri keluar dan kami pun berpelukan. Riri menangis sambil tertawa. Menangis lalu tertawa lagi. hehehhe. Aku berusaha sedikit lebih cool soal urusan menahan haru. Cukup saja 8 tahun lalu aku menangisinya ketika saat les dia patah hati, namun justru aku yang menangis.
Berasa mimpi ? iya.
Dengan sepeda motor aku memboncengnya Kami pun memutuskan berkencan dan pergi ke sebuah coffe shop favorit ku dikota ini. Yes, aku sudah bisa mengendarai motor, berbeda ketika 8 tahun lalu aku hanya menjadi penumpang dan dia memboncengku kemana-mana. hahaha.
Awal masuk cafe itu riri menarik narik lengan ku dan merengek minta duduk di dekat bunga-bunga beserta pot nya yang BESAR. Mungkin orang-orang akan berfikir jika kami adalah sepasang kekasih lesbi, maka akulah peran laki-lakinya. Dengan antusias dia berkata "Aku masih sama kaya dulu, masih suka bunga bunga... dan kamu masih tomboy seperti biasanya..."
....dan aku langsung menginventaris jilbab pink dan baju bermotif floral yang dikenakannya.
Kita berbincang bincang tak tentu arah. meluapkan segala uneg-uneg dan membagi cerita cerita yang terlewatkan selama 8 tahun ini. Persis seperti sepasang kekasih yang sedang berkencan.
Pulang nya aku bujuk ia agar tidur dirumahku, setelah sempat meminta imbalan agar mencari warung makan yang menjual kerang rebus dan mengancam harus mendapatkan kerang rebus malam ini juga. Hahaha.
Obrolan berlanjut hingga dini hari. Seperti anak kecil yang menemukan mainan langka dengan girang ia memainkan dan berfoto-foto dengan lampu kelap kelip dikamarku, katanya "Bukti kalo habis ketemu arta..."
Kamu tidak akan menyangka itu adalah kelakuan gadis rumahan alim penyuka warna pink, bunga dan hobby nongkrong di toilet ini.
Rasanya waktu 8 tahun itu tidak pernah ada. Kami bertemu lagi . Rasanya seperti kita hanya berpisah sebentar, menghabiskan waktu libur sekolah lalu bertemu lagi untuk berbagi cerita seru selama berlibur, itu karena rasa yang masih sama, seseorang yang sama, dan detail yang sama.
Mungkin harus melakukan penelitian jika di Padang belum ditemukan sejenis lampu kelap kelip semacam ini |
Yah begitulah kira-kira. Waktu beberapa jam terasa sangat kurang. Pagi aku sudah harus mengantarnya kembali ke orang tuanya dan dia pun pulang kembali ke padang. entah kapan bisa bertemu lagi.
Tapi setidaknya pertemuan berjam-jam itu sudah cukup mampu mengobati rasa rindu bertahun-tahun ini.
Dia berkata bahwa tidak ada yang berubah dari ku. masih dengan tubuh kecil, rambut lurus, tangan yang menyeramkan, cara jalan seperti anak laki laki., dandanan yang aneh, hanya ada sedikit pendatang baru yaitu deretan besi yang memagar gigi gigi aneh ku. ...dia menambahkan malah semakin lama aku semakin terlihat kanak-kanak.
Ya mungkin saja aku mempunyai bakat seperti Benjamin button. Dia bilang juga ingin melihat rambut ku yang panjang, sayang sekali beberapa hari sebelum nya aku baru saja memotong sedikit rambutku. Ya begitulah masih sama seperti yang dulu. Matanya masih indah, wajahnya masih cantik dan lembut juga jalan fikiran nya yang kadang sama anehnya denganku.
Dia bercerita sejak kami berpisah dia menjadi berbeda dari yang dulu. Menjadi gadis yang rendah diri dan seperti terdampar di dunia yang asing dan sulit memahimnya. Sementara aku? justru kebalikan nya. Aku tumbuh semakin percaya diri, semakin menjadi diri sendiri, dan semakin menjadi jadi.
Kami sepakat bahwa aku telah membawa seluruh aura baiknya pergi.
dan pada pertemuan ini dia akan mengambilnya kembali. Hahaha
Ayo... sahabatku cantik,
Mari kita berusaha bersinar.
Perjalanan masih panjang.
Glad to meet you....Riri triana.
waktu dan ruang selalu dekat ketika kita saling mengingat. salam kenal mbak!
BalasHapus